LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KUNJUNGAN INDUSTRI
PROGAM STUDI
TEHNICAL COMPUTR AND NETWORKING
19-21 FEBRUARI 2014
PG. MADU BARU MADUKISMO

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan
NILAI KENAIKAN KELAS
Pada Program Studi tehnik Komputer Dan Jaringan
SMK NU 1 KARANGGENENG
LAMONGAN


DISUSUN OLEH :
PINGKY DIAN RETNASARI
FAWAIZUL UMAM
DWI YUNDA RAHAYU
LULU’ IL MAKNUN
ABDUL MASZUNIONO
BAYU SUDARGO
MASLIKAN
MOCH.AINUR ROCHIM
MUH.NUR FIBRIANTO
NADHILA
WAHIB
PROGAM STUDI
TEHNICAL COMPUTR AND NETWORKING
SMK NU 1 KARANGGENENG
LAMONGAN
2013/2014




PERSEMBAHAN

                 Ku persembahkan karya kecil ini, untuk cahaya hidup, yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saat ku lemah tak berdaya (ayah dan ibu tercinta) yang selalu memanjatkan doa untuk putra-putri tercinta dalam setiap sujudnya terima kasih untuk semuannya.
               














MOTTO

Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bersemangat untuk diri sendiri dan orang lain karena hidup hanyalah sekali ingat hanya pada allah apapun dan di manapun kita berada kepada dialah tempat meminta dan memohon.
Hidup itu indah dan janganlah selalu bersedih, karna hari esok akan membawa jutaan kebahagiaan yang menyenangkan 




















Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb..
            Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus muhammad sebagai rosul-Nya untuk membawa agama yang haq.
          Penulis menyadari bahwa penulisan dan pembuatan laporan kunjungan industri ini tak lepas dari peran dahsyat orang-orang yang membantu dalam proses pembuatannya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
  1. Bapak M. Hafidh Nasrullah, SE Selaku kepala sekolah yang teleh memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Industri.
  2. Bapak Besar Handoko, SE Selaku Wakil Kepala Sekolah.
  3. Bapak Drs. Snhaji selaku penanggung jawab dari kegiatan kunjungan industri.
  4. Bapak Fahrurrozi, S. Sos, MM Selaku Kepala Jurusan Tekhnik Komputer Dan Jaringan.
            Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari Kesenpurnaan sehingga masukan dan saran sangat kami harapkan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang mumgkin tidak tercantum yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.
            Sampai disini, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Wassalamualaikum Wr. Wb..

Karanggeneng  21 Februari 2013
ttd
Penulis




DAFTAR ISI
Persembahan.....................................................................................................................
Motto.................................................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................................

BAB I
Pendahuluan.......................................................................................................................
A.    Latar Belakang Kunjungan Industri......................................................................
B.     Tujuan Kunjungan Indutri.....................................................................................
C.     Manfaat Kunjungan Industri.................................................................................
D.    Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri...............................................................

BAB II
Gambaran Umum Perusahaan.........................................................................................
A.    Sejarah Perusahaan PG Madu Kismo....................................................................
B.     Visi Dan Misi Perusahaan.....................................................................................
C.     Proses Pembuatan Gula.........................................................................................
D.    Proses Pengolahan Akohol Dan Etanol.................................................................
E.     Pengolahan Limbah...............................................................................................

BAB III
Laporan Kunjungan Industri...........................................................................................
A.    Pelaksanaan Kegiatan............................................................................................
B.     Hasil Kegiatan.......................................................................................................

BAB IV
Penutup...............................................................................................................................
A.    Kesimpulan............................................................................................................
B.     Saran......................................................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Kunjungan Industri

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dunia pendidikan di tuntut untuk lebih IU-menyongong era globalisasi. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut maka ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) hendaknya di serapi dengan keimanan dan ketaqwaan. Ilmu yang di dapat dalam bangku sekolah di rasakan masih sangat kurang sehingga di perlukan sebuah kunjungan ke perusahaan / industri yang bisa membantu kami dan bisa kami jadikan perbandingan ketika kami menerima pelajaran di ekolah.
Melihat kenyataan yang terjadi  di lapangan inilah yang menyebabkan siswa siswi SMK NU 1 KARANGGENENG mengadakan kunjungan industri
Kunjungan industri di pilih untuk memperkenalkan siwa ke dunia kerja. Siswa di tuntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang komputer komputer yang ada di PG MADU BARU MADU KISMO. Kunjungan industri di lakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang komputer dan jaringan cukup asing bagis saya pribadi agar siswa dapat membandingkan antara dunia kerja dengan ilmu yang di peroleh di sekolah. Siwa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri di perusahaan yang bersangkutan.
B. Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan dalam kegiatan kunjungan industri, antara lain :
a.  Memperluas wawasan siswa dengan dunia kerja yang seungguhnya
b. Mendorong siswa agar berminat bekerja di perusahaan
c. Memberi informasi kepada siswa tentang cara bekerja di perusahaan
d. Melengkapi persyaratan mendapat nilai kenaikan kelas






C. Manfaat Kunjungan Industri
     Kunjungan industri di harapkan dapat memiliki manfaat bagi siswa di antaranya siswa dapt mengetahui dan lebih mengerti tentang dunia kerja, dapat mengetahui macam-macam komputer yang masih asing bagi kami dan dapat mengetahui bagaimana mengedit vidio sehingga muncul di televisi kita.
D.  Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri
     Kunjungan Industri SMK NU 1 KARANGGENEN Dilaksanakan pada Tanggal 19 Februari – 21 Februari 2014 dengan perincian sebagai berikut :
Hari, Taggal
Waktu
Kegiatan
Rabu, 19 februari 2014
19.30 - 20.30
Cheking peserta
20.30 - 21.00
Istighosah di SMK NU 1 KARANGENENG
21.00
Berangkat menuju Yogyakarta
Kamis, 20 februari 2014
21.00 - 04.30
Perjalanan menuju Yogyakarta
04.30 - 07.30
Isomama ( istirahat, sholat, makan dan mandi )
07.30 - 10.00
Di PG MADU BARU MADU KISMO BANTUL YOGYAKARTA
10.00 - 11.30
Perjalanan menuju Monumen Yogyakarta
11.30 - 13.30
Di Monumen Yogyakarta
13.30 - 15.00
Perjalanan menuju Malioboro
15.00 - 18.00
Bergembira di Malioboro
Jum’at, 21 februari 2014
18.00 - 03.30
Kembali ke SMK NU 1 KARANGGENENG

















Bab II
Gambaran Umum Perusahaan

A. Sejarah Perusahaan PG Madu Kismo

PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/spirtus di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang diresmikan oleh presiden RI Pertama Ir. Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi tahun 1958 dan Pabrik Spritus mulai memproduksi tahun 1959.
PT Madu Baru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gila Padokan ( satu diantara dari 17 Pabrik Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun Pemerintah belanda, tetapi di bumi hanguskan pada masa Pemerintah Jepang ), yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta.
Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 Juni 1955 diberi nama: “Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT”( P2G Madu Baru PT) , memiliki dua pabrik :
·           Pabrik Gula ( PG ) Madukismo
·           Pabrik Alkohol/Spirtus ( PS ) Madukismo

Pada awal berdiri perusahaan ini pemilik saham 75% adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan 25%nya adalah milik pemerintah RI (Departemen Pertanian RI ). Saat ini telah dirubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik Pemerintah ( dikuasai kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN ).


Perkembangan Perusahaan :

Tahun 1955 – 1962                          : Perusahaan Swasta ( PT )
Tahun 1962 – 1966                          : Bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah BPU-PPN  ( Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara ), karena adanya policy Pemerintah RI yang mengmbil alih semua Perusahaan   di  Indonesia.
Tahun 1966 : BPU – PPN Bubar. PG-PG di Indonesia boleh memilih tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar menjadi perusahaan swasta ( PT ). PT MADU BARU memilih Perusahaan Swasta.
Tahun 1966-1984   : PT MADU BARU kembali menjadi Perusahaan Swasta dengan susunan Direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Presiden Direktur.

Tanggal 4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 diadakan kontrak manajemen dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI.
Tanggal 24 Februari 2004 - sekarang PT MADU BARU menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara professional dan independent.


B. Visi Dan Misi Perusahaan

PG Madukismo adalah salah satu pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mengsukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya gula pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Visi :
PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati

Misi :
Þ Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia
Þ Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani
Þ  Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti
Þ Menempatkan karyawan dan stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian shareholder value


C.    Proses Pembuatan Gula

Tebu dipanen setelah cukup masak, dalam arti kadar gula (sakarosa) maksimal dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa pendahuluan untuk mengetahui faktor pemasakan, koefisien daya tahan, dll. Ini dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum penggilingan.


Setelah tebu dipanen dan diangkat ke pabrik selanjutnya dilakukan pengolahan gula putih. Pengolahan tebu menjadi gula putih dilakukan di pabrik dengan menggunakan peralatan yang sebagain besar  bekerja secara otomatis.

Tahap-tahap dalam Pembuatan Gula
Pembuatan gula putih di pabrik gula mengalami beberapa tahapan pengolahan, yaitu pemerahan nira, pemurian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan.

1.      Pemerahan Nira (Ekstrasi)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah). Alat penggiling tebu yang digunakan di pabrik gula berupa suatu rangkaian alat yang terdiri dari alat pengerja pendahuluan (Voorbewer keras) yang dirangkaikan dengan alat giling dari logam. Alat pengerja pendahuluan terdiri dari Unigator Mark IV dan Cane knife yang berfungsi sebagai pemotong dan pencacah tebu. Setelah tebu mengalami pencacahan dilakukan pemerahan nira untuk memerah nira digunakan 5 buah gilingan, masing-masing terdiri dari 3 rol dengan ukuran 36”X64”.

2.      Pemurnian Nira
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara defekasi, sulfitasi dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia memakai cara sulfitasi. Cara sulfitasi menghemat biaya  produksi, bahkan pemurnian mudah di dapat dan gula yang dihasilkan adalah gula putih atau SHS (Superieure Hoofd Sumber).


Proses ini menggunakan tabung defekator, alat pengendap dan saringan Rotary Vacuum Filter dan bahan pemurniannya adalah kapur tohor dan gas sulfit dari hasil pembakaran.
Mula-mula nira mentah ditimbang, dipanaskan, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator, kemudian diberi gas SO2 dalam peti sulfitasi,  dipanaskan dan diendapkan dalam alat pengendap. Nira kotor yang diendapkan kemudian disaring menggunakan  Rotery Vaccum Filter. Dari proses ini dihasilkan nira jernih dan endapan padat berupa blotong. Nira jernih yang dihasilkan kemudian dikirim kestasiun penguapan.

3.      Penguapan Nira (Evaporasi)
Nira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar air dilakukan penguapan (evaporasi).
       Dipabrik gula penguapan dilakukan dengan menggunakan beberapa evaporator dengan sistem multiple effect yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan bergantian. Evaporator bisanya terdiri dari 4-5 bejana yang bekerja dari satu bejana sebagai uap pemanas bejana berikutnya. Total luas bidang pemanas 5990m2 vo.

Dalam bejana Nomor 1 nira diuapkan dengan menggunakan bahan pemanas uap bekas secara tidak langsung. Uap bekas ini terdapat dalam sisi ruang uap dan nira yang diuapkan terdapat dalam pipa-pipa nira dari tombol uap. Dari sini, uap bekas yang mengembun dikeluarkan dengan kondespot. dalam bejana nomor 2, nira dari bejana nomor 1 diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana penguapan nomor 1. Kemudian uap nira yang mengembun dikeluarkan dengan Michaelispot. Di dalam bejana nomor 3, nira yang berasal dari bejana nomor 2 diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana nomor 2. Demikian seterusnya, sampai pada bejana terakhir merupakan nira kental yang berwarna gelap dengan kepekatan sekitar 60 brik. Nira kental ini diberi gas SO2 sebagai belancing dan siap dikristalkan. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral dengan perantara pompa vakum.

4.      Kristalisasi
Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan vakum, yaitu tempat dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Sistem yang dipakai yaitu ABD, dimana gula A dan B sebagai produk,dan gula D dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak kembali. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan dibawah atmosfir dengan vakum sebesar 65 cmHg, sehingga suhu didihnya 650c. Jadi kadar gula (sakarosa) tidak rusak akibat terkena suhu yang tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan larutan (Stroop). Sebelum dipisahkan di putaran gula, lebih dulu didinginkan pada palung pendinginan (kultrog).

5.      Pemisahan Kristal Gula
Pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan saringan yang bekerja dengan gaya memutar (sentrifungal). Alat ini bertugas memisahkan gula terdiri dari:
a.       3 buah broadbent 48” X 30”untuk gula masakan A.
b.      4 buah bactch sangerhousen 48” X 28” untuk masakan B.
c.       2 buah western stated CCS untuk D awal.
d.      6 buah batch sangerhousen 48” X 28” untuk gula SHS.
e.       3 buah BNA 850 K untuk gula D.

Dalam tingkatan pengkristalan, pemisahan gula dari tetesnya terjadi pada tingkat B. Pada tingkat ini terjadi poses separasi (pemisahan). Mekanismenya menggunakan gaya sentrifugal. Dengan adanya sistem ini, tetes dan gula terpisah selanjutnya pada tingkat D dihasilkan gula melasse (kristal gula) dan melasse (tetes gula).

6.      Pengeringan  Kristal Gula
Air yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira-kira 20% . Gula yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering, untuk menjaga agar tidak rusak selama penyimpanan, gula tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu. pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau dengan memakai udara panas kira-kira 800c. pengeringan gula secara alami  dilakukan dengan melewatkan SHS pada talang goyang yang panjang. Dengan melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan dingin. Proses pengeringan dengan cara ini membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan cara pemanasan. Karena itu, pabrik-pabrik gula menggunakan cara pemanasan. Cara ini bekerja atas dasar prinsip aliran berlawanan dengan aliran udara panas.





D.    Proses Pengolahan Alkohol dan Ethanol

1.      Pengenceran
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetestebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.

2.      Penyaringan (Filtrasi)
Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8 dengan diberi H2 SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagaldalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yangdapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.

3.      Peragian
Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cerevisiae).

4.      Destilasi (Penyulingan)
Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke proses destilasi.Destilasi atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan air sehingga kadar alkohol lebihtinggi. Di P.S Madubaru destilasi dilakukan secara bertingkat atau disebut destilasi bertingkat.

E.   Pengolahan Limbah

Proses pengolahan limbah sebagai berikut :
1.      Blotong yang didapat dari proses pemurnian nira direaksikan dengan zat-zat organik. Blotong akan menjadi pupuk yang mengandung N, P dan K.
2.      Limbah dari gula berupa tetes dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alkohol. Pembuatan
alkohol murni dengan cara memfermentasikan tetes dengan bakteri Sacharomyces Cereviceae.
3.      Bocoran minyak pelumas berasal dari stasiun gilingan ditampung di drum-drum kemudian dimanfaatkan kembali.
4.      Vinnase (Slop), berasal dari stasiun destilasi dimanfaatkan untuk irigasi pertanian karena mengandung N, P dan K. 








BAB III
Laporan Kunjungan Industri

A.    Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan kunjungan industri  di laksanakan pada tanggal 19-21 Februari 2014, atau lebih tepatnya pada hari rabu malam 21.00 WIB, Sebelum keberangkatan kami  sudah stand by di sekolahan untuk menyiapkan segala perlengkapan baik yang primer maupun skunder.  Selang beberapa menit ada acara cheking peserta, Beberapa menit kemudian semua peserta dan guru-guru SMK NU 1 KARANGGENENG mengadakan Do’a bersama itu bertujuan untuk meminta’ kepada Allah agar kita sampai di PT. MADU BARU PG. MADUKISMO hingga sampai di rumah dengan selamat dan tanpa ada halangan apapun.
PG Madukismo adalah pabrik gula terbesar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  mempunyai usaha pokok pabrik gula dan pabrik alkohol spritus madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola secara profesional dan inovatif mengahadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati. mempunyai usaha pokok pabrik gula dan pabrik alkohol spritus madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola secara profesional dan inovatif mengahadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati.
Selain berkunjung ke PT. Madu Baru Madukismo, kami juga berkunjung ke-Monumen yogyakarta di sana mungkin kami bukan kunjungan industri namun lebih pada refresing,  dan juga kami bisa mengetahui sejarah-sejarah Masa-masa Indonesia merdeka dan ada patung” pahlawan juga di sana. Selain kami ke-Monumen Yongykrta, kami juga ke-Malioboro untuk belanja Oleh-Oleh, dan setelah belanja kami langsung kembali ke-Sekolah kami tercinta “SMK NU 1 KARANGGENENG LAMONGAN”
B. Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Kunjungan Industri adalah siswa/siswi  jadi lebih memahami bagaimana lingkungan dunia kerja khususnya di bidang Industri, dan kami jadi lebih mengetahui cara pembuatan gula, saat berada di PT. MADU BARU PG. MADUKISMO. Kami  jadi  tau guna dari tebu, apa itu Lori dan Ilmu pengetahuan yang belum pernah kami dapati di Sekolahan.



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kunjungan industri merupakan salah satu program wajib yang harus silaksanakan oleh semua siswa kelas 1, selain ditujukan untuk berwisata juga digunakan untukbelajar mengenai lingkunan pekerjaan disekitar kita. Karena kegiatan KUNJUNGAN INDUSTRI bertujuan membekali siswa akan gambaran pengalama langsung pross produksi suatu industri. Meningkatkan profesionalisme siswa dibidang pengetahuan/ilmu yang diperoleh dibangku sekolah dan ilmu yang diterapkan diluar DU/DI didunia kerja, dan siswa dapat membandingkan antara teori dan praktek lapangan.

B.     Saran
1.       Untuk Sekolah
-          Lebih kreatif dalam mencari perusahaan untuk kunjungan industri agar siswa dapat lebih banyak mengambil manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
2.       Untuk Perusahaan
-          Lebih fleksibel/terbuka dalam memberikan penjelasan mengenai kegiatan perusahaannya
-          Lebih komunikatif dan bisa berinteraktif kepada para peserta STUTA sehingga dapat terjadi hubungan timbal balikantara DU/DI dengan peserta STUTA.




 

 

Comments

Popular posts from this blog

Guru ini dikeroyok siswa satu kelas Karna Alasan Sepele

Kumpulan Bug All Provider

15 Foto kartun Berbau Porno Bikin Ngakak